Selasa, 06 Desember 2011

Ayah

Biasanya, bagi seorang anak yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya…..

Akan sering merasa kangen sekali dengan ibunya..
Lalu bagaimana dengan Ayah?

Mungkin karena Ibu lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata Ayah-lah yang mengingatkan Ibu untuk menelponmu?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Ibu-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Ayah bekerja dan dengan wajah lelah Ayah selalu menanyakan pada Ibu tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?


Pada saat dirimu masih seorang anak kecil……
Ayah biasanya mengajari anaknya naik sepeda.
Dan setelah Ayah mengganggapmu bisa, Ayah akan melepaskan roda bantu di sepedamu…
Kemudian Ibu bilang : “Jangan dulu Yah, jangan dilepas dulu roda bantunya” ,
Ibu takut anaknya terjatuh lalu terluka….

Tapi sadarkah kamu?
Bahwa Ayah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu anaknya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta mainan yang baru, Ibu menatapmu iba.
Tetapi Ayah akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang”
Tahukah kamu, Ayah melakukan itu karena Ayah tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?


Saat kamu sakit pilek, Ayah yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata : “Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!”.
Berbeda dengan Ibu yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.
Ketahuilah, saat itu Ayah benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Ketika kamu sudah beranjak remaja…..
Kamu mulai menuntut pada Ayah untuk dapat izin keluar malam, dan Ayah bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!”.
Tahukah kamu, bahwa Ayah melakukan itu untuk menjagamu?
Karena bagi Ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat – sangat luar biasa berharga..
Setelah itu kamu marah pada Ayah, Ibu datang membujukmu agar tidak marah.
Tahukah kamu, bahwa saat itu Ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,
Bahwa Ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu.

Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan Ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir…
Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut – larut…
Ketika melihat anaknya pulang larut malam hati Ayah akan mengeras dan Ayah memarahimu.. .

Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Ayah akan segera datang?
“Bahwa anak kecilnya akan segera pergi meninggalkan Ayah”

Setelah lulus SMA, Ayah akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Yang terbaik.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Ayah itu semata – mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti…
Tapi toh Ayah tetap tersenyum dan mendukungmu atas pilihan anak-anaknya.


Ketika kamu menjadi dewasa….
Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain…
Ayah harus melepasmu di bandara...terminal atau pun stasiun...
Tahukah kamu bahwa badan Ayah terasa kaku untuk memelukmu?
Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini – itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .
Padahal Ayah ingin sekali menangis seperti Ibu dan memelukmu erat-erat.
Yang Ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata “Jaga dirimu baik-baik ya sayang”.
Ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT….kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Ayah.
Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta mainan, dan Ayah tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan…

Kata-kata yang keluar dari mulut Ayah adalah : “Tidak…. Tidak bisa!”
Padahal dalam batin Ayah, Ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti Ayah belikan untukmu”.
Tahukah kamu bahwa pada saat itu, Ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu diwisuda dan akan diwisuda sebagai seorang sarjana.
Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “anak-anaknya tidak manja, berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang”

Dan akhirnya….

Saat Ayah melihatmu duduk di Panggung Pelaminan nanti bersama seseorang perempuan atau pun seorang lelaki yang di anggapnya pantas mendampingimu, Ayah pun tersenyum bahagia….
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Ayah pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?
Ayah menangis karena Ayah sangat berbahagia, kemudian Ayah berdoa….
Dalam lirih doanya kepada Allah SWT, Ayah berkata: “Ya Tuhan tugasku telah selesai dengan baik…. Lindungilah anak-anakku…
Anak kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi manusia dewasa….
Bahagiakanlah ia bersama …”

Setelah itu nantinya Ayah hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk…
Dengan rambut yang telah dan semakin memutih….
Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya….
Ayah telah menyelesaikan tugasnya….


Ayah kita…
Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat…
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis…
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA” dalam segala hal..

Yup, banyak hal yang mungkin tidak bisa dikatakan Ayah… tapi setidaknya kini kita mengerti apa yang tersembunyi dibalik hatinya.

Foto Studio forteenOnly















dari kiri atas: moren, erick, cici, bagus, tata, indi, andin, coki, winny
dari kiri bawah: hias, andika, diah, tyas
tapi sayang sekali helda gak bisa ikut

Review ArcView Software

1. Data Type
Data-data yang dapat diakses oleh ArcView terdiri terdiri atas 3 tipe data yaitu :
a. Spasial Data
Merupakan data yang memiliki lokasi geografis juga atribut sebagai informasi feature yang ada didalam data tersebut. Data ini dapat berbentuk data vector atau raster dan data atribut sebagai informasinya tersimpan dalam bentuk tabular. Sistem ini disebut juga dengan struktur data geo-relational.
Format data spatial yang dapat diakses oleh ArcView:
1) ArcView shapefiles
2) ARC/INFO coverages
3) ARC/INFO GRID data
4) Image data
5) CAD drawings
6) SDE data (jika Database Access ter-instal)
7) StreetMap data (jika StreetMap ter-instal)
8) TINs (jika 3D Analyst ter-instal)
9) VPF data

b. Data Image
Image adalah data grafik yang menggambarkan atau menjelaskan obyek-obyek tertentu. Obyek-obyek ini diambil dengan alat optikal atau elektronik seperti citra satelit, hasil scan atau foto digital.
Spatial image data merupakan bentuk data raster dimana setial grid, sel atau pixel memiliki nilai tertentu tergantung dari bagaimana image tersebut diambil. Sebagai contoh image remote sensing memiliki pixel yang merepresentatifkan energi cahaya yang terpantul dari permukaan bumi dan ditangkap oleh citra satelit. Jika image tersebut hasil scan maka representasi pixel-nya tergantung pada kemampuan mesin scan menangkap gambar yang discan tersebut.
Ada empat type image yang utama:
1 - Monochrome
2 - Pseudocolor
3 - Grayscale
4 - True color/multiband

Pemahaman ArcView dan Analisa Spasial ArcView men-suport format image sebagai berikut:
• ARC Digitized Raster Grafik (ADRG) (jika di aktifkan ArcView's ADRG Image
Support)
• BMP
• BSQ, BIL and BIP
• Compressed ARC Digitized Raster Grafik (CADRG) (jika di aktifkan ArcView's
CADRG Image Support)
• Controlled Image Base (CIB) (jika di aktifkan ArcView's CIB Image Support)
• ERDAS
• GRID
• IMAGINE (jika di aktifkan ArcView’s IMAGINE image extension)
• IMPELL Bitmaps (Run-length compressed files)
• Image catalogs, adalah kumpulan dari image dengan koordinat referensi yang
dapat diakses sebagai satu logical image theme.
• JPEG (jika di aktifkan ArcView’s JPEG image extension)
• MrSID (jika di aktifkan ArcView’s MrSID image extension)
• National Image Transfer Format (NITF) (jika di aktifkan ArcView's NITF Image
Support extension)
• Sun rasterfiles
• TIFF
• TIFF/LZW compressed

c. Data Tabular
Data tabular merupakan sumber data yang berisikan atribut setiap feature yang ditampilkan. Data ini dapat diambil dari berbagai dalam berbagai format yang berbeda. Dari data ini pemakai/user dapat menganalisa, membuat symbol dan query.
Sumber-sumber data tabular:
1) dBASE, INFO, and delimited text files
2) SQL database servers. Dengan SQL, dari ArcView dapat menghubungkan spatial data yang dengan server database seperti Oracle atau Sybase.
3) Tabel Atribut Spatial Data
4) Atribut data pada coverage ArcInfo merupakan sumber data tabular yang langsung
dapat dibaca oleh ArcView.

Sumber: met038.files.wordpress.com/2008/09/pemahaman-arcview.pdf

2. Fungsi Analisis
Software ArcView adalah tool yang mudah yang digunakan, memungkinkan kita untuk melakukan organisasi, me-maintain, menggambarkan dan menganalisa peta dan informasi spatial. ArcView juga mempunyai kemam puan untuk menggambarkan, menyelidiki dan melakukan query dan melakukan analisa spatial. Dengan ArcView, kita dengan cepat dapat mengubah simbol peta, menambah gambar citra atau grafik, menempatkan tanda arah utara, skala batang dan judul serta mencetak peta dengan kualitas yang baik. ArcView bekerja dengan data tabuler, citra, text file, data spreadsheet dan data grafik.
Dengan ArcView dapat memodifikasi interface yang ada guna mendukung suatu aplikasi. Dapat pula mengubah icon-icon dan terminologi yang digunakan pada interface, mengotomanitasi operasi-operasi, atau membuat interface tertentu untuk melakukan akses ke data tertentu. Juga dapat melakukan komunikasi dengan produk software lain, dimana kita dapat meng-exchange data tanpa melakukan convert dan tanpa meninggalkan ArcView.
Kelebihan penggunaan software Arcview GIS dalam dunia pemetaan atau kartographic adalah dengan terdapatnya fasilitas tools provide yang komplet. Sistem mampu mengkreasikan kualitas peta yang prima, dimana user dapat berkreasidan memperkaya detail detail yang diperlukan untuk lebih atraktif, dan mampu secara efektif menampilkan peta dan informasi lebih komunikatif yang di dapat dari hasil analisa data.
Arc View diperkaya dengan seting dan komposisi tools dan wizard, yang mempercepat mempresentasikan pekerjaan terutama bidang pemetaan. Lingkup pekerjaan pemetaan mempunyai variasi symbol dan warna juga template yang dapat di pergunakan setiap saat. Kelebihan Arc View GIS adalah komposisi dari tool nya yang mampu melakukan features dan digitasi on screen yang dapat dipergunakan untuk membedakan satu obyek dengan obyek lainnya, yakni dengan mempergunakan color ramp, shading data, graduate symbol, chart symbol, untuk kreasi dan memperindah bentuk tampilan peta lebih berkualitas.
Sumber:
- http://arcview-belajar-mudah.webs.com/introducingarcview.htm
- met038.files.wordpress.com/2008/09/pemahaman-arcview.pdf

3. Platform
ArcView dapat dijalankan dalam beberapa sistem operasi mulai dari Windows 3.1/ 9x/ NT, atau Macintosh.
Berikut adalah sistem informasi persyaratan, termasuk persyaratan perangkat keras, konfigurasi performa terbaik, dan keterbatasan, untuk ArcView 3.x 3.0.
• Compaq/Digital DIGITAL UNIX 3.2
• Data General AviiON DGUX 5.4R3.10
• HP HP-UX 10.10
• HP HP-UX 9.03
• HP HP-UX 9.04
• HP HP-UX 9.05
• HP HP-UX 9.07
• IBM AIX 4.1.3.0
• IBM AIX 4.1.4.0
• IBM AIX 4.1.5.0
• IBM AIX 4.2.0.0
• IBM AIX 4.2.1.0
• IBM AIX 4.3.0.0
• SGI IRIX 5.2 Sun Solaris 1x
• SunOS 4.1.3
• Sun Solaris 2.5 (SPARC)
• Sun Solaris 2.5.1 (SPARC)

Sumber: http://help.arcgis.com/en/previous_versions/system_requirements/3.0/ArcView3x_30_SystemRequirements.pdf

4. User Forum
ArcView 3.x Users Discussion Forums  http://forums.esri.com

Resume by Ery Abdul Baary (Erick)

Analisis Spasial

Data Spasial
Data spasial merupakan dasar operasional pada sistem informasi geografis. Hal ini terutama dalam sistem informasi geografis yang berbasiskan pada sistem digital computer. Namun demikian pemikiran tentang pemanfaatan data spasial ini sebenarnya tidak hanya dilakukan pada operasional sistem informasi geografis digital yang berlaku pada saat ini. Perkembangan yang cepat dalam teknologi digital computer saat ini memacu perkembangan pemanfaatan data spasial dalam bentuk digital. Kemudahan akses, manipulasi, dan duplikasi data hingga analisis terhadap data spasial menjadi sangat mudah dengan bantuan teknologi digital ini.
Data spasial memberikan amatan terhadap berbagai fenomena yang ada pada suatu obyek spasial. Secara sederhana data spasial dinyatakan sebagai informasi alamat. Dalam bentuk lain data spasial ini dinyatakan dalam bentuk grid koordinat seperti dalam sajian peta ataupun dalam bentuk piksel seperti dalam bentuk citra satelit.
Atribut lokasional data spasial (yaitu, untuk pemukiman, rumah tangga, daerah, dll) secara resmi dinyatakan dengan cara dari fitur geometris dari titik, garis atau unit areal (poligon) dalam pesawat, atau, lebih jarang, pada permukaan. Ini referensi spasial pengamatan juga fitur penting dari Sistem Informasi Geografis (SIG), yang membuatnya menjadi alat yang alami untuk membantu dalam analisis data spasial.
Peran penting lokasi untuk data spasial, baik dalam arti absolut (koordinat) dan dalam pengertian relatif (spasial pengaturan, jarak) memiliki implikasi besar bagi cara di mana mereka harus diperlakukan dalam analisis statistik, seperti yang dibahas secara rinci di Anselin (1990a). Memang, lokasi menimbulkan dua kelas efek spasial socalled: ketergantungan spasial dan heterogenitas spasial. Yang pertama, sering juga disebut sebagai autokorelasi spasial atau asosiasi spasial, berikut langsung dari (1979) Hukum Pertama Tobler dari Geografi, menurut yang "semuanya berhubungan dengan segala sesuatu yang lain, tetapi hal-hal lebih terkait dekat dari pada benda yang jauh." Sebagai Akibatnya, nilai-nilai yang sama untuk variabel akan cenderung terjadi di lokasi terdekat, mengarah ke cluster spasial. Misalnya, kejahatan yang tinggi lingkungan di dalam kota akan sering dikelilingi oleh daerah lainnya kejahatan tinggi, atau sebuah county berpendapatan rendah di wilayah terpencil dapat tetangga negara lain pendapatan rendah. Ini pengelompokan spasial menunjukkan bahwa banyak sampel data geografis tidak akan lagi memuaskan asumsi statistik biasa kemerdekaan pengamatan.

Analisa Data Spasial
Anselin dan Griffith (1988), hal ini ditunjukkan dalam beberapa detail bagaimana hasil analisis data dapat menjadi tidak valid jika spasial ketergantungan dan / atau heterogenitas spasial diabaikan. Akibatnya, teknik khusus harus digunakan, bukan dari mereka yang mengikuti standar asumsi kemerdekaan dan homogenitas. Sekarang, tubuh besar teknik tersebut telah dikembangkan, yang muncul dalam literatur di bawah rubrik statistik spasial, geostatistik, atau ekonometrik spasial. Perbedaan antara "Fields" yang halus dan untuk beberapa semantik batas. Statistik spasial biasanya dianggap yang paling umum dari tiga, dengan geostatistik difokuskan pada aplikasi dalam (geologi) ilmu fisik, dan spasial ekonometrik menemukan aplikasi dalam pemodelan ekonomi.
Analisa spasial merupakan sekumpulan metoda untuk menemukan dan menggambarkan tingkatan/ pola dari sebuah fenomena spasial, sehingga dapat dimengerti dengan lebih baik. Dengan melakukan analisis spasial, diharapkan muncul infomasi baru yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan di bidang yang dikaji. Metoda yang digunakan sangat bervariasi, mulai observasi visual sampai ke pemanfaatan matematika/statistik terapan.
Pada saat sistem informasi geografis dimanfaatkan oleh operator, ada sesuatu yang diharapkan darinya. Salah satu hal yang diperoleh dari sistem informasi geografis adalah kemampuannya dalam menganalisis data spasial. Model analisis data spasial ini sering disebut sebagai analisis spasial. Namun kadang operator sistem informasi geografis tidak memahami apakah dia sudah melaksanakan suatu analisis spasial ataukah baru sekedar menjalankan suatu prosedur yang ada dalam sebuah perangkat lunak sistem informasi geografis. Mungkin pula sebaliknya, operator mungkin baru sekedar membuat data digitasi hingga layout peta, namun merasa sudah melakukan analisis spasial dengan menggunakan Sistem informasi geografis.
Sistem informasi geografis itu sendiri sering disamakan dengan perangkat lunak sistem informasi geografis yang sebenarnya adalah sekedar alat bantu. Tidak semua perangkat lunak menyediakan metode analisis spasial seperti yang dimaksudkan dalam sistem informasi geografis. Namun tidak bisa disalahkan jika pengguna sistem informasi geografis merujuk pada berbagai kemampuan perangkat lunak seperti Arc View dan lain-lainnya, untuk menjelaskan suatu pengertian tentang analisis spasial. Hal ini dikarenakan perangkat lunak tersebut dalam pembuatannya sengaja ditujukan salah satunya untuk analisis spasial.

Metode Analisis Data
Sebagai sebuah metode, analisis spasial berusaha untuk membantu perencana dalam menganalisis kondisi permasalahan berdasarkan data dari wilayah yang menjadi sasaran. Dan konsep-konsep yang paling mendasari sebuah analisis spasial adalah jarak, arah, dan hubungan. Kombinasi dari ketiganya mengenai suatu wilayah akan bervariasi sehingga membentuk perbedaan yang signifikan yang membedakan satu lokasi dengan yang lainnya. Dengan demikian jarak, arah, dan hubungan antara lokasi suatu objek dalam suatu wilayah dengan objek di wilayah yang lain akan memiliki perbedaan yang jelas. Dan ketiga hal tersebut merupakan hal yang selalu ada dalam sebuah analisis sapasial dengan tahapan-tahapan tertentu tergantung dari sudut pandang perencana dalam memandang sebuah permasalahan analisis spasial.
Berdasarkan Tujuannya, secara garis besar metoda dalam melakukan Analisis Spasial dapat dibedakan menjadi 2 macam:
1. Analisis Spasial Exploratory, digunakan untuk mendeteksi adanya pola khusus pada sebuah fenomena spasial serta untuk menyusun sebuah hipotesa penelitian. Metoda ini sangat berguna ketika hal yang diteliti merupakan sesuatu hal yang baru, dimana peneliti tidak/ belum memiliki banyak pengetahuan tentang fenomena spasial yang sedang diamati.
2. Analisis Spasial Confirmatory, Dilakukan untuk mengonfirmasi hipotesa penelitian. Metoda ini sangat berguna ketika peneliti sudah memiliki cukup banyak informasi tentang fenomena spasial yang sedang diamati, sehingga hipotesa yang sudah ada dapat diuji keabsahannya.

GIS dan Analisis Data Spasial
Sebuah hubungan antara GIS dan analisis data spasial dianggap merupakan aspek penting dalam pengembangan GIS ke dalam alat penelitian untuk mengeksplorasi dan menganalisis hubungan spasial. Terbatasnya ketersediaan kemampuan analisis canggih dalam komersial Paket GIS adalah sekarang keluhan akrab dalam literatur penelitian, kembali ke Goodchild (1987), dan beberapa panggilan untuk lebih dekat integrasi antara analisis spasial dan GIS telah dirumuskan (misalnya, Openshaw, 1990). Dalam beberapa tahun terakhir, ini telah mengakibatkan kegiatan penelitian yang cukup besar di daerah ini, sebagaimana dibuktikan oleh peningkatan jumlah artikel review, garis konseptual, dan panduan untuk praktis pelaksanaan Linkage, misalnya, dalam Anselin dan Getis (1992), Bailey (1992), Fischer dan Nijkamp (1992), Goodchild et al. (1992), dan Anselin, Dodson dan Hudak (1992)
Sederhananya, kekuatan GIS sebagai bantuan dalam analisis data spasial terletak pada georelational nya. basis data struktur, yaitu, dalam kombinasi informasi nilai dan lokasional. informasi. Hubungan antara kedua memungkinkan untuk perhitungan cepat berbagai karakteristik pengaturan spasial dari data, seperti struktur persentuhan antara observasi, yang merupakan masukan penting ke dalam analisis data spasial. GIS juga menyediakan sarana yang fleksibel untuk "menciptakan data baru," yaitu, untuk mengubah data antara spasial yang berbeda skala observasi, dan untuk melaksanakan agregasi, partisi, interpolasi, overlay dan operasi buffering. Tentu saja, seperti "data" tidak lain adalah hasil dari perhitungan, sendiri berdasarkan algoritma tertentu yang sering menggunakan estimasi parameter dan model kalibrasi diperoleh dengan cara statistik. Kemampuan menampilkan kuat yang terkandung dalam GIS juga menyediakan alat yang sangat baik untuk visualisasi hasil analisis statistik.

Resume by Ery Abdul Baary (Erick)

Hati-hati dengan Teh Celup

Buat yang pernah berkunjung ke pabrik kertas/pulp, mungkin tahu bahwa chlorine adalah senyawa kimia yang sangat jahat dengan lingkungan dan manusia, khususnya dapat menyerang …
Buat yang pernah berkunjung ke pabrik kertas/pulp, mungkin tahu bahwa chlorine adalah senyawa kimia yang sangat jahat dengan lingkungan dan manusia, khususnya dapat menyerang syaraf dsb! Dari kejauhan pabrik mudah dilihat jika ada asap berwarna kuning yang mengepul dari pabrik, itu bukan asap biasa tapi chlorine gas.
Maka dari itu, industri teh celup sering mendapat serangan hebat dari LSM lingkungan karena hal di atas disamping juga masalah kehutanan. Kertas terbuat dari bubur pulp yang berwarna coklat tua kehitaman. Agar serat berwarna putih, diperlukan sejenis bahan pengelantang (sejenis rinso/baycline) senyawa chlorine yang kekuatan sangat keras sekali!
Kertas sama dengan kain, karena memiliki serat. Jika anda ingin mengujinya, silahkan coba bawa tissue ke studio foto, lihatlah tissue akan mengeluarkan cahaya saat kena sinar ultraviolet!. Berarti masih mengandung chlorine tinggi.

Kalau di negara maju, produk teh celup harus melakukan proses Netralisasi, dan proses itu memerlukan biaya yang cukup mahal agar terbebas dari chlorine dan mendapat label kesehatan.
Tissue atau kertas makanan dari negera maju yang dapet label kesehatan tidak bakalan mengeluarkan cahaya saat kena UV. Kertas rokok sama saja, bahkan ada calsium carbonat agar daya bakarnya sama dengan tembakau dan akan terurai jadi CO saat dibakar. Di Indonesia mungkin tidak ada yang kontrol, jadi harap berhati-hati.
Please protect your families! Minumlah Teh, Bukan Klorin.

Saran:
Kembali minum teh tubruk saja atau pakai daun teh lagi, merokok dengan daun atau cangklong , atau for advance tinggalkan Rokok sama sekali

Anda gemar minum teh? Dan, sebagai manusia modern Anda tentu suka segala sesuatu yang praktis, kan ? Nah, Anda tentu sering minum teh menggunakan teh celup. Selain karena suka rasa teh, mungkin Anda minum teh karena yakin akan berbagai khasiat teh. Misalnya, teh merah untuk relaksasi, teh hitam untuk pencernaan, atau teh hijau untuk melangsingkan tubuh. Namun, apa Anda terbiasa mencelupkan kantong teh celup berlama-lama?
Mungkin, pikir Anda, semakin lama kantong teh dicelupkan dalam air panas, makin banyak khasiat teh tertinggal dalam minuman teh. Padahal, yang terjadi justru sama sekali berbeda! Kandungan zat klorin di kantong kertas teh celup akan larut. Apalagi jika Anda mencelupkan kantong teh lebih dari 3 – 5 menit.
Klorin atau chlorine, zat kimia yang lazim digunakan dalam industri kertas. Fungsinya, disinfektan kertas, hingga kertas bebas dari bakteri pembusuk dan tahan lama. Selain itu, kertas dengan klorin memang tampak lebih bersih. Karena disinfektan, klorin dalam jumlah besar tentu berbahaya. Tak jauh beda dari racun serangga. Banyak penelitian mencurigai kaitan antara asupan klorin dalam tubuh manusia dengan kemandulan pada pria, bayi lahir cacat, mental terbelakang, dan kanker.
Nah, mulai sekarang, jangan biarkan teh celup Anda tercelup lebih dari 5 menit. Atau, kembali ke cara yang sedikit repot, gunakan daun teh.

from uniqpost.com

SISTEM MITIGASI BENCANA ALAM GUNUNG BERAPI DENGAN MENGGUNAKAN DATA PENGINDERAAN JAUH

SISTEM MITIGASI BENCANA ALAM GUNUNG BERAPI DENGAN MENGGUNAKAN DATA PENGINDERAAN JAUH
(Studi Kasus: Gunung Bromo, Jawa Timur)

Oleh: Ery Abdul Baary 3508100058

LATAR BELAKANG
Pemanfaatan data penginderaan jauh untuk mendukung sistem peringatan dini bencana alam diyakini sebagai suatu teknik yang dapat memberi kontribusi sangat banyak. Di sisi lain, keragaman dan kedetailan informasi yang dapat diperoleh dari pemanfaatan data ini relatif sangat banyak meskipun tergantung pada kemampuan interpreter atau pengguna.
Indonesia tercatat memiliki jumlah gunung api sebanyak ± 400 buah dan 129 diantaranya dalam keadaan aktif (www.pu.go.id). Dari jumlah tersebut 70 buah pernah meletus dan 26 diantaranya termasuk kategori diawasi (Direktorat Vulkanologi, 1979). Selain itu tercatat 15 buah gunung api dikategorikan sebagai gunung api kritis atau sangat potensial untuk meletus. Data tersebut menunjukkan bahwa Indonesia memiliki gunung api relatif banyak sehingga pemanfaatan data penginderaan jauh akan mempercepat pekerjaan inventarisasi daerah bahaya letusan gunung api.
Letusan gunung api dapat memberi berkah bagi kehidupan, misalnya bahan hasil letusan yang mengalami pelapukan menjadikan tanah subur untuk pertanian. Sebaliknya, letusan gunung api dapat memberi dampak negatif yaitu menimbulkan korban dan kerugian. Untuk mengurangi dampak negatif ini perlu dilakukan penelitian tentang karakteristik gunung api. Dari citra penginderaan jauh satelit.
Gunung Bromo mempunyai ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut. Gunung tersebut berada dalam empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang. Selama abad ke-20, Gunung Bromo meletus sebanyak tiga kali, dengan interval waktu yang teratur yaitu 30 tahun. Letusan terbesar terjadi pada tahun 1974 sementara letusan terakhir terjadi pada 2004 lalu.(inilah.com)
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi penutup lahan dan perubahannya melalui analisis data penginderaan jauh satelit multitemporal untuk mendukung sistem mitigasi bencana alam Gunung Bromo. Sistem Informasi seputar bencana Gunung Bromo yaitu dengan menunjukkan lokasi daerah bahaya menurut zonasi tingkat kerentanan dan perubahan penutup lahan. Informasi lokasi daerah bahaya dan perubahan penutup lahan yang terjadi dalam kurun waktu tertentu diharapkan dapat menjadi bahan untuk membangun sistem mitigasi bencana Gunung Bromo dan sekitarnya.

CITRA SATELIT
Citra yang digunakan adalah citra dari satelit Terra Modis. EOS (Earth Observing Service) adalah “centerpiece” (DAYA TARIK) dari misi Ilmu pengetahuan bumi NASA. Satelit EOS AM, yang akhir-akhir ini dinamakan Terra, adalah pemimpin armada dan diluncurkan pada Desember 1999. Terra membawa lima instrumen remote sensing yang mencakup MODIS dan ASTER. ASTER, Advanced Spaceborn Thermal Emission and Reflectance Radiometer, adalah sebuah spektrometer citra beresolusi tinggi. Instrumen ASTER didesain dengan 3 band pada range spektral visible dan near-infrared (VNIR ) dengan resolusi 15 m, 6 band pada spektral short-wave infrared (SWIR ) dengan resolusi 30 m dan 5 band pada thermal infrared dengan resolusi 90 m. Band VNIR dan SWIR mempunyai lebar band spektral pada orde 10. ASTER terdiri dari 3 sistem teleskop terpisah, dimana masing-masing dapat dibidikkan pada target terpilih. Dengan penempatan (pointing) pada target yang sama dua kali, ASTER dapat mendapatkan citra stereo beresolusi tinggi. Cakupan scan/penyiaman (Swath witdh) dari citra adalah 60 km dan revisit time sekitar 5 hari.
MODIS, Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer mengamati seluruh permukaan bumi setiap 1-2 hari dengan whisk-broom scanning imaging radiometer. MODIS dengan lebar view/tampilan (lebih 2300 km) menyediakan citra radiasi matahari yang direfleksikan pada siang hari dan emisi termal siang/malam diseluruh penjuru bumi. Resolusi spasial MODIS berkisar dari 250- 1000 m (Janssen dan Hurneeman, 2001)

TERRA MODIS
MODIS adalah salah satu instrument utama yang dibawa Earth Observing System (EOS) Terra satellite, yang merupakan bagian dari program antariksa Amerika Serikat, National Aeronautics and Space Administration (NASA). Program ini merupakan program jangka panjang untuk mengamati, meneliti dan menganalisa lahan, lautan, atmosfir bumi dan interaksi diantara faktor-faktor ini.
Satelit Terra berhasil diluncurkan pada Desember 1999 dan akan disempurnakan dengan satelit Aqua pada tahun 2002 ini. MODIS mengorbit bumi secara polar (arah utara-selatan) pada ketinggian 705 km dan melewati garis khatulistiwa pada jam 10:30 waktu lokal. Lebar cakupan lahan pada permukaan bumi setiap putarannya sekitar 2330 km. Pantulan gelombang elektromagnetik yang diterima sensor MODIS sebanyak 36 bands (36 interval panjang gelombang), mulai dari 0,405 sampai 14,385 ¦Ìm (1 ¦Ìm = 1/1.000.000 meter). Data terkirim dari satelit dengan kecepatan 11 Mega bytes setiap detik dengan resolusi radiometrik 12 bits. Artinya obyek dapat dideteksi dan dibedakan sampai 212 (= 4.096) derajat keabuan (grey levels). Satu elemen citranya (pixels, picture element) berukuran 250 m (band 1-2), 500 m (band 3-7) dan 1.000 m (band 8-36). Di dalam dunia penginderaan jauh (remote sensing), ini dikenal dengan resolusi spasial. MODIS dapat mengamati tempat yang sama di permukaan bumi setiap hari, untuk kawasan di atas lintang 30, dan setiap 2 hari, untuk kawasan di bawah lintang 30, termasuk Indonesia.
Dengan karakteristik di atas MODIS memiliki beberapa kelebihan dibanding NOAA-AVHRR. Diantara kelebihannya adalah lebih banyaknya spektral panjang gelombang (resolusi radiometrik) dan lebih telitinya cakupan lahan (resolusi spasial) serta lebih kerapnya frekuensi pengamatan (resolusi temporal). Memang belakangan sistem satelit Landsat Thematic Mapper¡¦ yang bekerja pada resolusi spasial 30 meter, mulai gencar dipromosikan untuk riset global. Landsat mengamati 7 spektral, mulai interval biru (0,45 ¡¦0,52 ¦Ìm) sampai thermal infra-merah (10,4 ¡¦12,5 ¦Ìm). Menurut hemat penulis MODIS masih akan memiliki kelebihan efektifitas ekonomi untuk riset-riset global dan kontinental sampai beberapa tahun mendatang. Sementara itu sistem SPOT-VEGETATION beroperasi dengan resolusi spasial 1 km, saat ini berkompetisi dengan MODIS dalam studi lingkungan global.
Produk MODIS dikatagorikan menjadi tiga bagian: produk pengamatan vegetasi, radiasi permukaan bumi, dan tutupan lahan. Diantara capaian riset adalah pendeteksian kebakaran hutan, pendeteksian perubahan tutupan lahan dan pengukuran suhu permukaan bumi. Suhu permukaan bumi dipadukan dengan data albedo (fraksi cahaya yang dipantulkan permukaan bumi) dimanfaatkan untuk pemodelan iklim. Dengan resolusi spasial yang semakin tinggi, dimungkinkan riset tentang prakiraan, dampak serta adaptasi regional yang diperlukan dalam menghadap perubahan lingkungan.
Pemanfaatan resolusi maksimum pada 250, 500 dan 1.000 meter sangat cocok untuk melakukan studi regional. Jika dipadukan dengan data Landsat TM, studi ini akan menghasilkan data dasar untuk monitoring dan pemodelan perubahan tutupan dan penggunaan lahan (land cover and land use) serta data dasar untuk pengamatan unsur carbon, yang menjadi salah satu parameter penting dalam studi lingkungan global
Kualitas produk di atas diukur dengan ketepatan pengamatan sensor dibandingkan dengan kondisi sebenarnya. Ini dikenal dengan istilah validasi data. Validasi data global masih merupakan agenda besar studi lingkungan global. Center for Environmental Remote Sensing (CEReS), tempat penulis melakukan riset saat ini, mengusulkan dibangunnya global land cover ground truth database. Ũround truth¡¦adalah sampel data lapangan yang dikumpulkan pada saat melakukan klasifikasi tutupan lahan dengan citra satelit secara otomatis. Basis data ini diusulkan dikumpulkan dari seluruh studi tutupan lahan global yang ada di dunia. Dengan basis data ini proses validasi data global akan mudah dilakukan.
Sebagaimana telah disinggung tutupan lahan dan interaksi manusia dengannya yang menyebabkan perubahan lahan dan keseluruhan ekosistem bumi, memainkan peran penting dalam iklim global dan biogeochemistry (mengaitkan bio-fisika dan sistem sirkulasi kimiawi permukaan bumi). Secara lebih detil, hal-hal yang diamati pada permukaan bumi antara lain variasi topografi (tinggi rendahnya permukaan buni), albedo, tutupan vegetasi, dan karakterististik fisik saling pengaruh antara permukaan bumi-atmosfir, termasuk sirkulasi panas dan energi. Keseluruhan ini memiliki pengaruh besar terhadap cuaca dan iklim.
Sebelum dikembangkannya teknik penginderaan jauh, data tutupan lahan global diturunkan dari peta-peta dan atlas dunia. Akan tetapi pendekatan ini bersifat statis, padahal tutupan lahan permukaan bumi bukanlah sesuatu yang statis, akan tetapi bersifat dinamis. Oleh karenanya pemanfaatan data satelit dengan karakteristik multi-temporal, multi-spektral dan multi-resolusi memungkinkan semakin baiknya pemodelan kondisi tutupan lahan.


Panjang Gelombang MODIS
Band λ (μm) Res (m) Band λ (μm) Res (m)
1 0.62-0.67 250 21a 3.929-3.989 1000
2 0.841-0.876 250 22 3.929-3.989 1000
3 0.459-0.479 500 23 4.020-4.080 1000
4 0.545-0.565 500 24 4.433-4.498 1000
5 1.230-1.250 500 25 4.482-4.549 1000
6 1.628-1.652 500 26 1.360-1.390 1000
7 2.105-2.155 500 27 6.535-6.895 1000
8 0.405-0.420 1000 28 7.175-7.475 1000
9 0.438-0.448 1000 29 8.400-8.700 1000
10 0.483-0.493 1000 30 9.580-9.880 1000
11 0.526-0.536 1000 31 10.780-11.280 1000
12 0.546-0.556 1000 32 11.770-12.270 1000
13 0.662-0.672 1000 33 13.185-13.485 1000
14 0.673-0.683 1000 34 13.485-13.785 1000
15 0.743-0.753 1000 35 13.785-14.085 1000
16 0.862-0.877 1000 36 14.085-14.385 1000
17 0.890-0.920 1000
18 0.915-0.965 1000
19 0.915-0.965 1000
20 3.660-3.840 1000
Sumber :http://disc.gsfc.nasa.gov/MODIS/documentation/tutorial/3_Background_MODIS.pps


Kemampuan Ekstraksi Citra Modis Berdasarkan Saluran
No. Saluran Kegunaan
1-2 Deliniasi daratan/awan/aerosol
3-7 Deliniasi daratan/awan/karakterisitik aerosol
8-16 Warna air laut/fitoplankton/Fluorescene/biogeokimia
17-19 Uap air di atmosfer
20-23 Suhu permukaan dan awan
24-25 Suhu udara
26-28 Uap air awan cirrus
29 Karakteristik awan
30 Lapisan ozon
31-32 Suhu permukaan dan awan
33-36 Awan tinggi
Sumber : http://daac.gsfc.nasa.gov/MODIS/documentation/brochure/MODIS-Radiometric.pdf

ANALISA
Hasil analisis data spasial geomorfologis dengan menggunakan data penginderaan jauh kawasan Gunung Api Bromo dibagi atas dua belas bentuk lahan (Landforms), yaitu:
• Kawah aktif
• Kawah tidak aktif
• Sumbat kawah
• Kerucut gunung api cinder
• Leher gunung api (Vulcanic neck)
• Lereng gunung api
• Kaki gunung api
• Dataran kaki gunung api
• Medan lava
• Kaki gunung api
• Dataran gunung api
• Dataran aluvial

Selanjutnya Gunung Api Bromo dikelompokkan ke dalam tiga daerah bahaya yaitu Daerah Terlarang, Daerah Bahaya I, dan Daerah Bahaya II. Penamaan tersebut mengacu pada zonasi daerah bahaya letusan gunung api yang dikeluarkan oleh Direktorat Vulkanologi. Pembagian ke dalam daerah-daerah bahaya tersebut disajikan dalam bentuk peta. Selain itu, dari hasil klasifikasi penutup lahan daerah Gunung Api Bromo dengan dua data inderaja berjangka waktu 5 tahun tersebut diperoleh perbedaan luas liputan lahan yang menunjukkan adanya perubahan yang terjadi selama kurun waktu tersebut.
Geomorfologi merupakan studi yang mendeskripsi bentuk lahan dan proses yang mengakibatkan terbentuknya bentuk lahan dan menyelidiki hubungan timbal balik dari bentuk-bentuk dan proses ini dalam susunan keruangan (Zuidam, 1985). Penamaan klasifikasi bentuk lahan didasarkan pada acuan yang dikeluarkan oleh Fakultas Geografi dan Bakosurtanal (Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional) tahun 2000.
Peta Daerah Bahaya Gunung api Bromo yang dikelompokkan ke dalam tiga daerah bahaya, yaitu Daerah Terlarang, Daerah Bahaya I, dan Daerah Bahaya II. Pembuatan peta daerah bahaya letusan tersebut digunakan untuk keperluan mitigasi bencana alam. Daerah terlarang meliputi daerah-daerah yang akan terkena dampak langsung dari erupsi vulkan baik aliran lava, aliran lahar, jatuhan material piroklastik, debris avalanche, maupun awan panas. Daerah-daerah pada daerah terlarang akan terkena atau mengalami kontak langsung oleh material-material erupsi tersebut. Daerah Bahaya I meliputi daerah-daerah yang kemungkinan besar akan mengalami dampak serupa pada Daerah Terlarang, namun memiliki intensitas, frekuensi dan resiko yang relatif lebih rendah. Daerah Bahaya II meliputi daerah-daerah di luar Daerah Terlarang dan II yang kemungkinan juga akan terkena dampak erupsi vulkan meskipun tidak sebesar pada daerah Terlarang dan I. Daerah-daerah yang termasuk dalam zona Daerah Terlarang I dan II meliputi hampir keseluruhan bentuk lahan yang memiliki tingkat kerentanan sangat rentan dan rentan meskipun tidak keseluruhan luasan bentuk lahanbentuk lahan tersebut termasuk ke dalam daerah bahaya. Hal ini disebabkan dengan memperhatikan faktor-faktor lain seperti stadium gunung api serta posisinya terhadap pusat erupsi saat ini. Bentuk lahan yang masuk dalam zona Daerah Terlarang yaitu meliputi keseluruhan kawah aktif, keseluruhan kerucut gunung api cinder (cinder merupakan abu gunung berapi dan pecahan kecil batu vulkanik menyebar di sekeliling gunung), dan Medan lava dari aliran lava yang dikeluarkan dari diatrema kerucut gunung api cinder. Bentuk lahan yang masuk dalam zona Daerah Bahaya I yaitu keseluruhan kawah tidak aktif, lembah Barranco dan sebagian Lereng gunung api. Sedangkan bentuk lahan yang masuk dalam zona Daerah Bahaya II yaitu meliputi sebagian lereng gunung api, medan lava dari vulkan tua dan sebagian dataran kaki gunung api yang terletak pada posisi di bawahnya langsung medan lava vulkan muda.
Untuk keperluan mitigasi bencana alam, berdasarkan peta bentuk lahan dan dikaitkan dengan tingkat kerentanannya terhadap bencana, maka dibuat Peta Daerah Bahaya Gunung api Guntur yang dikelompokkan ke dalam tiga daerah bahaya, yaitu Daerah Terlarang, Daerah Bahaya I, dan Daerah Bahaya II. Pembuatan peta daerah bahaya letusan tersebut digunakan untuk keperluan mitigasi bencana alam.
Daerah terlarang meliputi daerah-daerah yang akan terkena dampak langsung dari erupsi vulkan baik aliran lava, aliran lahar, jatuhan material piroklastik, debris avalanche, maupun awan panas . Daerah-daerah pada daerah terlarang akan terkena atau mengalami kontak langsung oleh material-material erupsi tersebut. Daerah Bahaya I meliputi daerah-daerah yang kemungkinan besar akan mengalami dampak serupa pada Daerah Terlarang, namun memiliki intensitas, frekuensi dan resiko yang relatif lebih rendah. Daerah Bahaya II meliputi daerahdaerah di luar Daerah Terlarang dan II yang kemungkinan juga akan terkena dampak erupsi vulkan meskipun tidak sebesar pada daerah Terlarang dan I.
Daerah-daerah yang termasuk dalam zona Daerah Terlarang I dan II meliputi hampir keseluruhan bentuk lahan yang memiliki tingkat kerentanan sangat rentan dan rentan meskipun tidak keseluruhan luasan bentuk lahanbentuk lahan tersebut termasuk ke dalam daerah bahaya. Hal ini disebabkan dengan memperhatikan faktor-faktor lain seperti stadium
gunung api serta posisinya terhadap pusat erupsi saat ini.
Bentuk lahan yang masuk dalam zona Daerah Terlarang yaitu meliputi
keseluruhan kawah aktif, keseluruhan kerucut gunung api cinder, dan Medan lava dari aliran lava yang dikeluarkan dari diatrema kerucut gunung api cinder. Bentuk lahan yang masuk dalam zona Daerah Bahaya I yaitu keseluruhan kawah tidak aktif, lembah Barranco dan sebagian Lereng gunung api. Sedangkan bentuk lahan yang masuk dalam zona Daerah Bahaya II yaitu meliputi sebagian lereng gunung api, medan lava dari vulkan tua dan sebagian dataran kaki gunung api yang terletak pada posisi di bawahnya langsung medan lava vulkan muda.
Dalam kaitan antara distribusi populasi penduduk dengan tingkat kerentanan bahaya letusan gunung api ini, maka penduduk yang paling terancam bahaya jika gunung api ini meletus adalah penduduk yang bermukim pada zona daerah-daerah bahaya tersebut

 
Design by Wordpress Themes | Bloggerized by Free Blogger Templates | Macys Printable Coupons